Klasifikasi makhluk hidup
sistem alami mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
ciri morfologi,
anatomi, dan fisiologi. Penganut klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles. Pengamatan
dilakukan melalui mata telanjang dengan mengamati bentuk luar suatu makhluk
hidup.
Aristoteles
membagi makhluk hidup ke dalam dua kelompok, yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan
dikelompokkan berdasarkan keberadaannya yaitu di darat, air, dan udara. Namun
pengelompokkan tersebut tidak sesuai ketika hewan darat: gajah dan kucing, hewan
air: paus dan ubur-ubur serta hewan udara: burung gagak dan kupu-kupu masing –
masing ditetapkan sebagai satu kelompok.
Pada
kelompok tumbuhan kriterianya lebih jelas. Tumbuhan dikelompokkan sebagai
organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dengan melibatkan cahaya
matahari, air, karbondioksida, dan klorofil melalui proses yang disebut
fotosintesis.
Meski
demikian, klasifikasi sistem alami memiliki kelebihan, yaitu identifikasinya
yang mudah, sehingga pengelompokkan organisme yang kurang dikenal masih mungkin
menggunakan klasifikasi sistem alami. Sistem ini juga relatif stabil dan tidak
tepengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan.
2.
Klasifikasi Makhluk Hidup Sistem Filogeni
Klasifikasi
sistem filogen adalah suatu sistem pengelompokkan yang memperhatikan sejarah
evolusi suatu makhluk hidup. Dicetuskan oleh Charles Darwin. Sistem
klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem
klasifikasi modern yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya.
Makin
dekat hubungan kekerabatan, maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi
antar takson. Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti
semakin jauh hubungan kekerabatannya. Misalnya, orang utan lebih dekat
kekerabatannya dengan monyet dibandingkan dengan manusia. Hal ini didasarkan
pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu
pengetahun tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.
3.
Klasifikasi Makhluk Hidup Sistem Buatan
Klasifikasi
sistem buatan disebut juga sebagai klasifikasi sistem artifisial,
pengelompokkan berdasarkan persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, habitat,
bentuk, dan ukuran.
Misalnya,
pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan
tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup
di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hiduo yang digunakan
sebagai bahan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan.
Meskipun
klasifikasi sistem buatan kurang teratur dan tidak disertai tata nama. Kelebihan
sistem klasifikasi ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokkan
makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
sangat bermanfaat, trimakasih
BalasHapussemoga selalu menulis yang menambah wawasan dan mengispirasi
Aamiin.. terimakasih yaa:)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus